Powered By Blogger

Saterdag 04 Mei 2013

Diaper Rush / Ruam Popok


MASALAH NEONATUS DENGAN DIAPER RUSH
 ( RUAM POPOK )

Di susun : Weinsi Efiriska Marepa
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI
 YOGYAKARTA
2013






BAB I

PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang

Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat. Ini bisa terjadi jika ia popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.
Incidence rate (angka kejadian) ruam popok berbeda-beda di setiap negara, bergantung pada hygiene, pengetahuan orang tua (pengasuh) tentang tata cara penggunaan popok dan menurut saya mungkin juga berhubungan dengan faktor cuaca. Kimberly A Horii, MD (asisten profesor spesialis anak Universitas Misouri) dan John Mersch, MD, FAAPmenyebutkan bahwa 10-20 % Diaper dermatitis dijumpai pada praktek spesialis anak di Amerika. Sedangkan prevalensi pada bayi berkisar antara 7-35%, dengan angka terbanyak pada usia 9-12 bulan. Sementara itu Rania Dib, MD menyebutkan ruam popokk berkisar 4-35 % pada usia 2 tahun pertama
Meskipun ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu bayi Ibu, namun  biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi  pada bayi dengan kulit yang lebih sensitive. Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu menyembuhkan.Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi akibat ruam popok.

1.2              Rumusan Masalah

1.      Apakah defenisi dari Diaper Rash?
2.      Apa etiologi dari Diaper Rash?
3.      Bagaimana gejala Klinis dari Diaper Rash?
4.      Bagaimana patofisiologi dari Diaper Rash?
5.      Bagaimana penatalaksanaan dari Diaper Rash?

1.3              Tujuan

1.      Untuk mengetahui defenisi dari Diaper Rash.
2.      Untuk lebih mengerti etiologi dari Diaper Rash.
3.      Agar mampu mengetahui gejala klinis Diaper Rash.
4.      Agar dapat mengetahui patofisiologi Diaper Rash.
5.      Untuk lebih mengetahui penatalaksanaan Diaper Rash.









BAB II

LANDASAN TEORI

2.1          Definisi

Diaper Rush atau Ruam Popok adalah suatu keadaan akibat dari kontak terus menerus  dengan lingkungan yang tidak baik. Ruam popok merupakan iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat. Hal bisa terjadi jika popoknya basah telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema.
Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu. Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan pada bayi. Gangguan ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan, terutama pada kisaran usia 8 – 10 bulan.

2.2          Etiologi

Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok ( diaper rash, diaper dermatitis, napkin dermatitis ), antara lain:
1.      Kebersihan kulit bayi dan pakaiaan bayi yang tidak terjaga, misalnya jarang ganti popok setelah bayi atau anak kencing
2.      Udara / Suhu lingkungan yang terlalu panas/lembab
3.      Akibat mencret
4.      Reaksi kontak terhadap karet , plastic dan detergen , misalnya pampers
5.      Gangguan pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok.
6.      Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.
7.      Infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)
8.      Alergi bahan popok.

2.3          Tanda dan Gejala

1.        Iritasi pada kulit yang kontak langsung, muncul erithma
2.        Erupsi pada daerah kontak yang menonjol , seperti pantat, alat kemaluan perut bawah , paha atas.
3.         Pada keadaan yang lebih prah dapat terjadi papilla erythematosa vesikula
Gambar. Diaper Rush
4.        Kulit kemerahan dan lecet. Kulit pada lipatan kaki lecet dan berbau tajam.
5.         Awal ruam biasanya timbul di daerah kelamin, bukan di dubur.
6.        Beruntutan di daerah kelamin, pantat, dan pangkal paha.
7.        Timbul lepuh-lepuh di seluruh daerah popok.
8.        Bila penyakit telah berlangsung lebih dari 3 hari, daerah tersebut sering terkolonisasi ( ditumbuhi) oleh jamur, terutama jenis Candida Albicans, sehingga kelainan kulit bertambah merah dan basah
9.        Mudah terjadinya infeksi kuman, biasanya staphylococcus aureus atau Sreptococcus beta hemolyticus sehingga kulit menjadi lebih bengkak, serta di dapatkan nanah dan keropeng
10.    Bayi menjadi rewel karena rasa nyeri.

2.4          Patofisiologi

Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian popok.Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun paha. Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil. Bayi yang senang tidur lama sebenarnya tidak ada masalah. Tetapi masalahnya bila popoknya basah berkali-kali dan membuatnya lembab. Karena penyebab ruam popok yang paling utama adalah popok yang lembab.
Popok yang lama terkena air seni dan tinja bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Bila Bunda tak segera membersihkannya, bakteri dan jamur akan tumbuh. Selain karena lembab ada juga bayi yang memang alergi terhadap popok sekali pakai. Lebih baik gunakan popok tradisional dengan resiko Bunda harus lebih sering menggantinya bila bayi buang air kecil atau besar. Penggunaan produk bayi yang mengandung parfum juga bisa meningkatkan resiko terkena ruam popok termasuk juga deterjen untuk mencuci pakaiannya. Disarankan menggunakan diapers tanpa pewangi. Tetapi alangkah baiknya bila melakukan upaya pencegahan, seperti :
a.               Ganti popok sesering mungkin. Bila si kecil buang air besar, jangan menunda-nunda untuk segera menggantinya.
b.               Minimalisasikan penggunaan tissue basah untuk membersihkan area popoknya. Air bersih adalah pilihan terbaik.
c.               Hindari menggesek kulit bayi walau pun dengan handuk lembut. Sebaiknya tepuk-tepuk dan angin-anginkan saja pantat si kecil untuk mengeringkannya.
d.              Beri sirkulasi udara untuk area kulitnya yang terkena popok dengan cara menggunakan popok kain, khususnya pada waktu tidur.
e.               Jangan mengikat atau merekatkan popok terlalu kencang.
Perhatian :
Bila ruam tidak hilang lebih dari 3 hari konsultasikan segera ke dokter, terutama bila timbul demam dan tidak nafsu makan. Jangan mengolesi ruam (bintik-bintik merah) dengan lotion atau baby oil. Gunakan salep anti jamur yang mengandung Zinc di bawah pengawasan dokter.

2.5          Penatalaksanaan

a         Pencegahan
1.      Gantilah popok segera setelah anak kencing atau berak.
Hal ini mencegah lembab pada kulit. Janganlah memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang malam hari. Gunakan popok dengan longgar sehingga bagian yang basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas. Bersihkan dengan lembut daerah popok dengan air. Anda tidak perlu menggunakan sabun setiap kali mengganti popok atau setiap kali buang air besar. (Bayi yang mendapat ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per hari). Gunakan sabun hanya bila tinja tidak mudah keluar.
2.      Jangan menggunakan bedak bayi atau talk
Hal ini  dapat menyebabkan masalah dengan pernapasan pada bayi anda.
3.      Hindari selalu membersihkan dengan usapan yang dapat mengeringkan kulit. Alkohol atau parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.
b        Penanganan
1.        Gantilah popok yang telah penuh sesering mungkin
2.        Gunakan air bersih untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok. Gunakan air mengalir sehingga anda dapat membersihkandan membilas tanpa tidak perlu menggosok.
3.        Tepuk sehingga kering; jangan menggosok.
Biarkan area di udara terbuka sehingga benar-benar kering
4.        Gunakan tipis-tipis ointment atau krim pelindung (seperti yang mengandung zinx ixide atau petrolatum) untuk membentuk lapisan pelindung pada kulit. Salep ini biasanya tebal dan lengket dan tidak hilang, seluruhnya pada penggantian popok berikutnya. Perlu diingat garukan keras atau gosokan kuat hanya akan lebih memperberat kerusakan kulit.
c         Pengobatan
1.      Konsultasikan dengan dokter anda bila ruam:
-        Melepuh atau terdapat nanah
-       Tidak hilang dalam waktu 48 sampai 72 jam
-       Menjadi lebih berat
2.      Gunakan krim yang mengandung steroid hanya bila dokter anda merekomendasikan. Krim tersebut jarang diperlukan dan mungkin berbahaya



BAB III  

PENUTUP

3.1.            Kesimpulan

Diaper rush adalah iritasi pada kulit bayi yang terjadi di daerah bokong. Ini bisa terjadi jika popok basahnya telat diganti, atau popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok atau diaper rush merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream khusus atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.

3.2.       Saran

Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu menyembuhkan. Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi akibat ruam popok. Berikut tips untuk menghindari ruam popok:
1.              Gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut.
2.              Jangan terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak tergesek.
3.              Bila diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera ganti dengan yang baru.
4.              Hindari pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat bepergian).
5.              Jangan ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang tidak bersih sangat mudah mengalami ruam popok.
6.              Jangan menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper merah dan kasar.














DAFTAR PUSTAKA

Sudarti,Afroh Fauziah. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, anak dan Balita.Yogyakarta : Nuha Medika.
Arvin, dkk. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol 1. Edisi 15. Jakarta: EGC.
Fakulatas kedokteran universitas indonesia.2002.Perawatan akulit Pada bayi Dan Balita.Jakarta:FKUI


1 opmerking:

  1. The Best Casino in San Jose, CA | Goyang'sFC
    The best casino in San Jose, CA. The best casino 여수 휴게텔 in San Jose, 블랙잭 CA. The best casino in San Jose, 잭팟시티 CA. The best 부산건마 casino in San Jose, 메이저 리그 분석 CA.

    AntwoordVee uit