MASALAH NEONATUS DENGAN DIAPER RUSH
( RUAM POPOK )
Di susun : Weinsi Efiriska Marepa
PROGRAM
STUDI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ruam
popok adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat. Ini bisa terjadi
jika ia popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap
keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok merupakan
masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya
bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit
sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam
beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream
khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.
Incidence
rate (angka kejadian) ruam popok berbeda-beda di setiap negara, bergantung
pada hygiene, pengetahuan orang tua (pengasuh) tentang tata cara penggunaan
popok dan menurut saya mungkin juga berhubungan dengan faktor cuaca. Kimberly A Horii, MD (asisten profesor
spesialis anak Universitas Misouri) dan John
Mersch, MD,
FAAPmenyebutkan bahwa 10-20 % Diaper dermatitis dijumpai pada praktek spesialis
anak di Amerika. Sedangkan prevalensi pada bayi berkisar antara 7-35%, dengan
angka terbanyak pada usia 9-12 bulan. Sementara itu Rania Dib,
MD menyebutkan ruam popokk berkisar 4-35 % pada usia 2 tahun pertama
Meskipun
ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu bayi Ibu, namun
biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi pada bayi dengan
kulit yang lebih sensitive. Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang
basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan
kulitnya terkena angin sudah mampu menyembuhkan.Pastikan Ibu mengganti popoknya
dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang
baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada
kulit bayi akibat ruam popok.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apakah
defenisi dari Diaper Rash?
2.
Apa
etiologi dari Diaper Rash?
3.
Bagaimana
gejala Klinis dari Diaper Rash?
4.
Bagaimana
patofisiologi dari Diaper Rash?
5.
Bagaimana
penatalaksanaan dari Diaper Rash?
1.3 Tujuan
1.
Untuk
mengetahui defenisi dari Diaper Rash.
2.
Untuk
lebih mengerti etiologi dari Diaper Rash.
3.
Agar
mampu mengetahui gejala klinis Diaper Rash.
4.
Agar
dapat mengetahui patofisiologi Diaper Rash.
5.
Untuk
lebih mengetahui penatalaksanaan Diaper Rash.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
Diaper
Rush atau Ruam Popok adalah suatu keadaan akibat dari kontak terus menerus dengan lingkungan yang tidak baik. Ruam popok
merupakan iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat. Hal bisa terjadi jika
popoknya basah telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap
keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema.
Ruam
popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan
timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki
kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam
beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream
khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu. Ruam popok
(diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan pada bayi. Gangguan ini
banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan, terutama pada kisaran usia 8
– 10 bulan.
2.2 Etiologi
Beberapa
faktor penyebab terjadinya ruam popok ( diaper rash, diaper dermatitis, napkin
dermatitis ), antara lain:
1. Kebersihan
kulit bayi dan pakaiaan bayi yang tidak terjaga, misalnya jarang ganti popok
setelah bayi atau anak kencing
2. Udara
/ Suhu lingkungan yang terlalu panas/lembab
3. Akibat
mencret
4. Reaksi
kontak terhadap karet , plastic dan detergen , misalnya pampers
5. Gangguan pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok.
6. Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.
7. Infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)
8.
Alergi bahan popok.
2.3 Tanda dan Gejala
1.
Iritasi
pada kulit yang kontak langsung, muncul erithma
2.
Erupsi
pada daerah kontak yang menonjol , seperti pantat, alat kemaluan perut bawah ,
paha atas.
3.
Pada keadaan yang lebih prah dapat terjadi
papilla erythematosa vesikula
Gambar.
Diaper Rush
4.
Kulit kemerahan dan lecet. Kulit
pada lipatan kaki lecet dan berbau tajam.
5.
Awal
ruam biasanya timbul di daerah kelamin, bukan di dubur.
6.
Beruntutan
di daerah kelamin, pantat, dan pangkal paha.
7.
Timbul
lepuh-lepuh di seluruh daerah popok.
8.
Bila
penyakit telah berlangsung lebih dari 3 hari, daerah tersebut sering
terkolonisasi ( ditumbuhi) oleh jamur, terutama jenis Candida Albicans,
sehingga kelainan kulit bertambah merah dan basah
9.
Mudah
terjadinya infeksi kuman, biasanya staphylococcus aureus atau Sreptococcus beta
hemolyticus sehingga kulit menjadi lebih bengkak, serta di dapatkan nanah dan
keropeng
10.
Bayi
menjadi rewel karena rasa nyeri.
2.4 Patofisiologi
Hampir
semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian popok.Lokasi yang
sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun paha. Bahkan,
jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam
ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat
si kecil. Bayi yang senang tidur lama sebenarnya tidak ada masalah. Tetapi
masalahnya bila popoknya basah berkali-kali dan membuatnya lembab. Karena
penyebab ruam popok yang paling utama adalah popok yang lembab.
Popok
yang lama terkena air seni dan tinja bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Bila
Bunda tak segera membersihkannya, bakteri dan jamur akan tumbuh. Selain karena
lembab ada juga bayi yang memang alergi terhadap popok sekali pakai. Lebih baik
gunakan popok tradisional dengan resiko Bunda harus lebih sering menggantinya
bila bayi buang air kecil atau besar. Penggunaan produk bayi yang mengandung
parfum juga bisa meningkatkan resiko terkena ruam popok termasuk juga deterjen
untuk mencuci pakaiannya. Disarankan menggunakan diapers tanpa pewangi. Tetapi
alangkah baiknya bila melakukan upaya pencegahan, seperti :
a.
Ganti
popok sesering mungkin. Bila si kecil buang air besar, jangan menunda-nunda
untuk segera menggantinya.
b.
Minimalisasikan
penggunaan tissue basah untuk membersihkan area popoknya. Air bersih adalah
pilihan terbaik.
c.
Hindari
menggesek kulit bayi walau pun dengan handuk lembut. Sebaiknya tepuk-tepuk dan
angin-anginkan saja pantat si kecil untuk mengeringkannya.
d.
Beri
sirkulasi udara untuk area kulitnya yang terkena popok dengan cara menggunakan
popok kain, khususnya pada waktu tidur.
e.
Jangan
mengikat atau merekatkan popok terlalu kencang.
Perhatian
:
Bila ruam
tidak hilang lebih dari 3 hari konsultasikan segera ke dokter, terutama bila
timbul demam dan tidak nafsu makan. Jangan mengolesi ruam (bintik-bintik merah)
dengan lotion atau baby oil. Gunakan salep anti jamur yang mengandung Zinc di
bawah pengawasan dokter.
2.5 Penatalaksanaan
a
Pencegahan
1.
Gantilah
popok segera setelah anak kencing atau berak.
Hal ini mencegah lembab pada
kulit. Janganlah memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang malam hari.
Gunakan popok dengan longgar sehingga bagian yang basah dan terkena tinja tidak
menggesek kulit lebih luas. Bersihkan dengan lembut daerah popok dengan air.
Anda tidak perlu menggunakan sabun setiap kali mengganti popok atau setiap kali
buang air besar. (Bayi yang mendapat ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per hari).
Gunakan sabun hanya bila tinja tidak mudah keluar.
2.
Jangan
menggunakan bedak bayi atau talk
Hal
ini dapat menyebabkan masalah dengan
pernapasan pada bayi anda.
3.
Hindari
selalu membersihkan dengan usapan yang dapat mengeringkan kulit. Alkohol atau
parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.
b
Penanganan
1.
Gantilah
popok yang telah penuh sesering mungkin
2.
Gunakan
air bersih untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok. Gunakan
air mengalir sehingga anda dapat membersihkandan membilas tanpa tidak perlu
menggosok.
3.
Tepuk
sehingga kering; jangan menggosok.
Biarkan
area di udara terbuka sehingga benar-benar kering
4.
Gunakan
tipis-tipis ointment atau krim pelindung (seperti yang mengandung zinx ixide
atau petrolatum) untuk membentuk lapisan pelindung pada kulit. Salep ini
biasanya tebal dan lengket dan tidak hilang, seluruhnya pada penggantian popok
berikutnya. Perlu diingat garukan keras atau gosokan kuat hanya akan lebih
memperberat kerusakan kulit.
c
Pengobatan
1.
Konsultasikan
dengan dokter anda bila ruam:
- Melepuh atau terdapat nanah
- Tidak hilang dalam waktu 48
sampai 72 jam
- Menjadi lebih berat
2.
Gunakan
krim yang mengandung steroid hanya bila dokter anda merekomendasikan. Krim
tersebut jarang diperlukan dan mungkin berbahaya
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Diaper rush adalah iritasi pada
kulit bayi yang terjadi di daerah bokong. Ini bisa terjadi jika popok basahnya
telat diganti, atau popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi
jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok atau diaper rush merupakan
masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya
bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit
sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam
beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream
khusus atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.
3.2. Saran
Jika ruam pada bayi Ibu
disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas
popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu menyembuhkan. Pastikan
Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya
sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantu
melindungi iritasi pada kulit bayi akibat ruam popok. Berikut tips untuk
menghindari ruam popok:
1.
Gunakan
popok kain dari bahan katun yang lembut.
2.
Jangan
terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak tergesek.
3.
Bila
diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera ganti dengan yang
baru.
4.
Hindari
pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat bepergian).
5.
Jangan
ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang tidak bersih
sangat mudah mengalami ruam popok.
6.
Jangan
menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper merah dan kasar.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarti,Afroh
Fauziah. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus,
Bayi, anak dan Balita.Yogyakarta : Nuha Medika.
Arvin,
dkk. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol 1. Edisi 15. Jakarta: EGC.
Fakulatas kedokteran
universitas indonesia.2002.Perawatan akulit Pada bayi Dan Balita.Jakarta:FKUI
The Best Casino in San Jose, CA | Goyang'sFC
AntwoordVee uitThe best casino in San Jose, CA. The best casino 여수 휴게텔 in San Jose, 블랙잭 CA. The best casino in San Jose, 잭팟시티 CA. The best 부산건마 casino in San Jose, 메이저 리그 분석 CA.